Invitation Kuche selalu disertai dengan iming-iming gratis produk tertentu sesuai dengan yang tertera pada gambar undangan. Biasanya berupa botol minuman atau sebuah produk dari kuche. Perlu diketahui Invitation Kuche ini dikirim kepada orang yang dianggap berpotensi dalam partisipasinya membeli produk-produk dari kuche, terutama bagi pemegang kartu kredit tertentu. Pemegang kartu kredit dipilih karena, pemegan kartu kredit pada umumnya lebih mudah dirayu untuk membeli produk disertai iming-iming produk gratis ditambah diskon.
Team marketing kuche telah sedemikian rupa mencari calon konsumen yang kemungkinan besar terjadi closing dengan mengirimkan undangan iming-iming agar ketertarikan untuk hadir semakin besar. Rupanya kuche sudah mempelajari bahwa masyarakat Indonesia selalu tertarik dengan sesuatu yang Geratis tis... Namun demikian masyarakat yang mendapat undangan tersebut sering kali enggan menghadiri undangan tersebut. Karena beberapa masyarakat beranggapan mana ada sih jaman sekarang yang benar-benar gratis tanpa syarat. Ke toilet aja bayar, hhhha.. Tentu saja kuche tidak membagikan hadiah gratis tanpa ada target yang jelas. Targetnya apa? Tentunya meningkatkan penjualan produk-produk kuche.
Gambar 1.1 ini hanya sebagai contoh |
Kuche mempunyai produk-produk yang inovatif untuk kebutuhan rumah tangga seperti kompor listrik, oven hingga dispenser. Hal ini saya ketahui ketika menghadiri undangan tersebut, iseng-iseng lumayan dapet botol minuman gratis hhhe. Pada waktu itu saya dapat undangan dari kuche yang disana tertulis embel-embel bank bukopin, memang pada saat itu saya merupakan nasabah kartu kredit bukopin. Disini saya menjadi yakin karena ada embel-embel bank tersebut. Walaupun saya menduga kalau kita hadir disana pasti akan ditawari produk-produk andalan dari kuche. Yang saya khawatirkan adalah saya tidak mampu menolak tawaran tersebut, apalagi kalo SPG nya cewek. Waduuh mau ngomong enggak kok lidah saya seperti menahan beban yang amat berat, jadi nggak bisa ngomong gitu.
Gambar 1.2 ini hanya sebagai contoh |
Setelah saya menentukan waktu yang tepat, saya tiba di salah satu mall baru di Surabaya yang populer disebut CiWorld, tepat berada di depan kampus perjuangan Universitas 45. Saya datang sesuai dengan batas waktu yang sudah tertera pada undangan, dan tentunya tidak sendiri. Saya mengajak pacar saya dengan tujuan agar membackup saya agar bisa menolak apapun yang ditawarkan kecuali geratis. Memang niat saya datang utuk membuktikan apakah yang gratis itu benar-benar tanpa syarat.
Begitu kita sampai diboth kuche langsunglah dengan senyum-senyum kita dipersililakan duduk oleh salah satu SPB. Dalam hati saya berkata untung salesnya pas ketemu yang cowok, jadi saya lebih mudah untuk mengucapkan kata "tidak" atas semua yang ditawarkan hhhha... Jadi nanti pas salesnya bilang ini pak produk terbaik kami harganya sangat murah, maka dengan lantang saya jawab tidaaaak... hhha lebay.. Saya cuma ingin nagih janji-janji gratis pada kartu undangan ini. Pada awal percakapan kita langung diminta menunjukan undangan dan dicocokan dengan kartu kredit saya. Setelah salesnya bertanya agak panjang kali lebar dia langsung menunjukan produk lain selain botol minum gratis yang ada pada undangan. Batin saya, duh benar dugaan saya, ingin rasanya buru-buru pulang sebelum ditawari seluruh produk yang ada disini. Disela-sela sales memperagakan keunggulan dari salah satu produk kuche, pada saat itu kompor listrik, saya berfikir bagaimana nih cara agar saya bisa segera pergi dari sini, kan nggak enak juga kalo tiba-tiba pergi gitu aja, toh botol minum gratisnya belum diberikan.
Mungkin salesnya juga kerasa, kalo saya dengan pacar saya ini tidak ada niat untuk beli. Karena setiap presentasinya saya menanggapi dengan setengah hati. Akhirnya tidak lama sales mengeluarkan botol sesuai dengan gambar yang ada di Invitation, dengan tidak buru-buru memberikanya kepada saya. Waah tinggal ngasih gitu aja kok lama bener nih,'batin saya. Agar tidak semakin lama saya langsung memotong presentasinya dengan mengucapkan,' Untuk saat ini saya belum menginginkan kompor listrik tersebut, mungkin suatu saat saya akan datang lagi untuk membelinya. Tak kehabisan cara sales coba merayu bahwa harga promo hanya berlaku hari ini, besok harga normal. Harganya 3 juta sekian sekian, dari harga normal 5 jutaan seingat saya" Bodo amaat.. batiin saya. Namun bukan itu yang terucap dimulut saya, saya mengulangi lagi kalimat sebelumnya," Maaf untuk saat ini saya belum memerlukan kompor listrik tersebut. Lalu si sales menawarkan botol yang warna apa yang saya inginkan, dengan buru-buru saya memilih salah satu dari botol itu. Dan tidak lupa mengucapkan terima kasih dan segera pergi meninggalkan tempat itu.
Gambar 1.3 ini hanya sebagai contoh |
Mungkin kawan-kawan lainya ingin berbagi cerita mengenai pengalaman menghadiri undangan kuche ini. Bisa sharing dengan saudara-saudara kita disini.
Oh iya saya juga merekomendasikan bagi kawan-kawan yang sedang mencari busana hijab terbaik dan termurah bisa mengunjungi www.loonieshop.com
Oh iya saya juga merekomendasikan bagi kawan-kawan yang sedang mencari busana hijab terbaik dan termurah bisa mengunjungi www.loonieshop.com